-->
Info Unik Spesifikasi Pesawat  Concorde

Info Unik Spesifikasi Pesawat Concorde

Info Unik Spesifikasi Pesawat Concorde

Concorde yakni sebuah pesawat supersonik satu di antara dua pesawat penumpang supersonik  Info Unik Spesifikasi Pesawat  Concorde
Fuel consumption:35 lbs per km
Passenger seats:120
Max range:7500 km
Cruise speed:2124 km/h



Aérospatiale-BAC Concorde yakni sebuah pesawat supersonik satu di antara dua pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani secara komersial. Concorde mempunyai kecepatan jelajah 2,04 Mach dan ketinggian terbang 60.000 kaki (17.700 meter) dengan konfigurasi sayap delta dan evolusi mesin yang dilengkapi dengan afterburner awalnya dikembangkan untuk pengebom strategis Avro Vulcan. Dia merupakan pesawat masyarakat pertama yang dilengkapi dengan sistem kontrol terbang-dengan-kabel. Penerbangan komersial, dioperasikan oleh British Airways dan Air France, dimulai pada 21 Januari 1976 dan berakhir pada 24 Oktober 2003, dengan penerbangan terakhir pada 26 November tahun itu.



PERISTIWA

25 Juli 2000, sebuah perusahaan Jerman mencarter pesawat supersonik Concorde. Pesawat dengan tujuan penerbangan New York itu mengangkut 100 penumpang. Dari New York, dengan memakai kapal pesiar, para penumpang akan melanjutkan perjalanannya ke Karibia.

Namun hanya dua menit sesaat sehabis pesawat itu lepas landas dari bandara Paris, penerbangannya berakhir dengan sebuah bencana. Seorang saksi mata menceritakan, "Ketika melintasi landasan pacu Concorde itu sudah terbakar. Namun sebuah gedung menghalangi pandangan kami. Lalu pesawat itu lepas landas, meluncur sesaat, lalu ibarat batu, pesawat itu jatuh dari langit.“

Dengan membawa sedikitnya 100 ton materi bakar pesawat itu menimpa sebuah hotel. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang dan 9 awak kapal serta empat orang lainnya di darat.

Selasa (02/029, sepuluh tahun kemudian, pengadilan desa Pontoise erat ibukota Paris, Perancis, akan memeriksa siapa yang bersalah atas jatuhnya pesawat itu.

Dalam empat bulan ke depan penyelidikan itu tidak akan dibahas mengenai korban yang jatuh, alasannya yakni sepuluh bulan sehabis kecelakaan, sebagian besar keluarga korban sudah menerima ganti rugi. Maskapai Perancis Air France dan perusahaan lainnya membayar ganti rugi senilai 115 juta Euro. Kini organisasi korban Concorde berspekulasi, waktu itu Air France hanya bersedia membayar ganti rugi dengan persyaratan tertentu. Salah satunya yakni keluarga korban dihentikan tampil di pengadilan sebagai penuntut tambahan. Sebuah pernyataan yang disanggah keras oleh pengacara Air France.

Yang dibahas dalam proses kali ini terutama yakni kesalahan teknis yang menjadikan jatuhnya pesawat. Barang bukti yang terpenting bagi pihak penggugat yakni sebuah lempengan titanium yang tergeletak di landasan pacu. Lempengan itu merupakan bab dari pesawat maskapai milik Amerika Serikat, Continental, yang lepas ketika lepas landas.

Kini perusahaan penerbangan Continental dan dua bekas pegawainya duduk di bangku tertuduh. "Continental Airlines tidak bersalah atas kecelakaan itu. Namun memang, demi gambaran baik Concorde, yang merupakan permata Perancis, sangatlah gampang untuk mengalihkan tanggungjawab ke sebuah perusahaan asing,“ demikian Olivier Metzner, seorang pengacara populer yang mewakili pihak tertuduh.

Continental diancam denda uang dan kedua pegawainya diancam sanksi penjara sampai lima tahun. Apakah mereka akan dieksekusi masih belum jelas. Karena pengacara Continental Olivier Metzner akan mengundang 28 saksi yang akan membuktikan, bahwa Concorde itu sudah terbakar sebelum melindas lempengan titanium itu ketika melintasi landasan.

Salah seorang saksi, Philippe Martin, yang ketika itu bertugas sebagai pemandu penerbangan di menara pengawas, memaparkan, "Tiba-tiba kami mendengar getaran yang luar biasa. Perhatian kami tertuju pada pesawat itu. Ketika aku mengalihkan pandangan aku ke pesawat itu, nampak api sudah berkobar. Posisi pesawat kira-kira satu kilometer dari daerah startnya.“

Dan itu terjadi 700 meter sebelum posisi ditemukannya lempengan titanium yang jatuh dari pesawat Continental.

Sementara itu, jaksa penuntut menggugat dua orang lainnya, yang menurutnya juga bersalah dalam kecelakaan. Mereka yakni dua insinyur yang membangun Concorde itu dan mereka tidak bertindak dalam kejadian sebelumnya yang hampir mencelakakan pesawat Concorde lainnya. Termasuk seorang insinyur dari kantor pengawas perhubungan udara. Ia juga tidak mengindahkan banyak peringatan wacana roda pesawat yang gembos dan kerusakan pada sayap pesawat Concorde.

Johannes Duchrow/Andriani Nangoy

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser